Trading ala motor lawan arus
Assalamualaikum Wr Wb
Baru-baru ini kita dikejutkan oleh nekatnya pengendara motor yang melakukan pelanggaran. Tidak tanggung-tanggung, pelanggaran yang dilakukan berjamaah ini harus di back-up dengan pelanggaran berikutnya karena adanya petugas yang berjaga untuk menilang.
Baru-baru ini kita dikejutkan oleh nekatnya pengendara motor yang melakukan pelanggaran. Tidak tanggung-tanggung, pelanggaran yang dilakukan berjamaah ini harus di back-up dengan pelanggaran berikutnya karena adanya petugas yang berjaga untuk menilang.
Lihat saja, pengendara nekat ini petantang petenteng menaiki Jalan Layang Non Tol (JLNT). Dengan melawan lupa bahwa pernah ada kasus serupa yang mengakibatkan pengendara motor beserta penumpangnya, beserta anak yang dikandungnya jatuh mengakibatkan korban jiwa.
Jika dibandingkan dengan mobil, padahal pengendara motor jauh lebih singkat jarak tempuhnya. Namun, pengendara ugal2an sering kali kita temui justru pada motor, bukan pada mobil. Mungkin ini juga yang menjadi pertimbangan pemerintah membuat aturan untuk meniadakan motor di jalan protokol ibu kota.
Harapan saya terhadap pengendara ugal2an berkurang setelah adanya ojek online ternyata salah. Dahulu kita ketahui bahwa pengendara ojek online ditraining dan diberikan aturan yang ketat atas cara berkendaranya. Ekspektasi saya bisa menyerupai pengendara bluebird yang cenderung kalem dan sabar. Aturan tegas perusahaan jika ada laporan tentang supir yang ugal2an membuat sistem itu berdampak positif terhadap prilaku supir.
Nampaknya, wistle blower terhadap pengendara ojek online belum berjalan. Atau saking benyaknya pelaggaran, orang menjadi malas untuk melaporkan pelanggaran apa yang terjadi di jalan.
Dengan kata lain, masih harus bnyak improvisasi yang bisa dilakukan penegak hukum untuk menjadikan Jakarta lebih tertib dan nyaman. Terutama pengendara motornya. Jangan sampai, pengendara motor yang sudah terkenal dengan masyarakat kelas menengah kebawah itu, tidak ada yang peduli dan menaikkan martabat mereka. Harus ada gerakan secara masal untuk menjadikan Jakarta lebih tertib dan nyaman.
Sebenernya hal yang saya ingin bahas bukanlah soal pelanggaran motor. Ada pelanggaran sejenis yang saya lakukan dalam market perdagangan saham. Mengapa analogi di atas penting? Mengapa motor? Mengapa lawan arus? Mengapa pelanggaran double? di bawah ini akan saya ceritakan untuk teman2 yang juga ikut bermain saham.
Mula2 .................
Tidak ada komentar: