Nyepi Tahun ke 3
Tahun ini merupakan tahun ke 3 saya merasakan hari raya Nyepi di Bali. Hari raya umat Hindu yang kurang bisa dirasakan di daerah sealain Bali. Namun sangat berbeda halnya apabila kita sudah tinggal di Bali.
Untuk yang belum tau, Nyepi di Bali ini sangat special. Tidak hanya umat Hindu yang merayakan aturan Nyepi, namun seluruh warga Bali harus patuh sama protokol aturan mainnya, sehingga Nyepi dari tahun ke tahun terjaga kestabilannya.
Tidak hanya sebatas himbauan. Nyepi di Bali menghentikan seluruh kegiatan mobilitas warga, dari kendaraan darat, laut maupun udara.
Selama Nyepi juga kita tidak akan mendengar masjid mengumandangkan azan. Begitulah keharmonisan sesama ummat beragama di Indonesia yang sangat indah.
Tahun pertama Nyepi, saya sendiri. Di rumah, disekitar kota Gianyar. Saat itu awal tahun 2020. Tahun dimana dimulainya pandemi Covid 19 di Indonesia. Orang belum memakai masker, dan mobilitas masih seperti biasa.
Nyepi pertama saya, saya jalani dengan kondisi sakit. Saat itu saya baru pulang mengantarkan rombongan yang ingin pulang ke Bandara Ngurah Rai. Pulangnya ternyata saya sakit, demam, sesek nafas dan juga linu.
Kala itu PCR masih 2,7 juta harganya, dan masih sangat jarang dijumpai. Jangankan PCR, Covid-pun saya tidak terbayangkan. Karena kasus di Indonesia saat itu masih sangat sedikit.
Alhamdulillah, dengan bantuan obat andalan sesak nafas dari kecil “ventolin” syrup. Saya bisa survive melawan sesak nafas dan demam di rumah sendirian. Sembuh….
Tahun ke - 2 Nyepi, saya sudah bersama Istri dan Anak Wedok. Karena bosan di pegunungan, Kita menginap di salah satu Hotel pinggir pantai. Kegiatannya banyak, dan menyehatkan. Makananya juga cukup enak untuk ukuran Hotel.
Tapi setelah 2x Nyepi saya bandingkan, untuk keheningan dan kekhuyukkan masih akan lebih terasa apabila kita berada di rumah. Tidak ada suara lain selain suara jangkrik dan kodok. Cocok sekali untuk healing dari perkotaan yang sibuk memiliki tingkat stess yang tinggi.
Saya menyarankan para sahabat- sahabat untuk pernah bisa merasakan Nyepi langsung di Bali. Suasana yang tidak akan pernah kita rasakan kalau dalam kondisi normal.
Langit bertabur bintang yang indah, kesunyian yang syahdu, dan udara yang sangat segar, karena tidak ada satupun kenalpot mengeluarkan asapnya..
Mungkin saja kalau saya jadi pemimpin di sebuah negara Wakanda, Saya akan mengadakan kegiatan ritual Nyepi ini sebulan sekali. Wajib dan diatur oleh undang - undang
Semua masyarakat harus berserah diri kepada Tuhannya masing-masing. Merenungkan spiritual, dan memohon ampunan.
Tahajud kala itu sungguh nikmat. Tidak ada rasa kesenjangan makhluk dan penciptanya. Terdengar suara dari singgasana, mohonlah apapun yang kau mau, akan AKU kabulkan.
Wassalam
Gianyar 4 Maret 2022
Tidak ada komentar: