Baca ini sebulum anda gugat cerai pasangan anda

 Assalamualaikum wr , wb


Hai ayah dan bunda yang soleh dan solehah. Ayah dan Ibunya anak-anak calon pemimpin masa depan.


Kali ini saya akan berbagi perihal bagaimana tata kelola (GCG) yang baik dalam berumah tangga versi saya,. Jadi bukan versi agama, bukan versi adat, dan bukan versi manapun juga. Sekali lagi, ini adalah versi saya sendiri ya…


Disclaimer On dulu.. Pembaca harus siap sama opini saya. Segala bentuk ketidaksamaan mohon dimaklumi karena setiap pemikiran orang pasti akan berbeda. Saya tidak sedang proses bercerai dan saya tidak sedang proses menggugat cerai. Tulisan ini hanya umum untuk semua pembaca yang sedang dalam proses tersebut.


Bismillahirahmanirahim…

Saya mau membahas dari point yang paling utama dulu, bahwa mengapa pasangan dipasangkan atas dasar perbedaan. Satu lelaki dan satu perempuan. Satu hidup dari keluarga A dan satu hidup dari keluarga B. Tidak mungkin pernikahan dilakukan dengan kakak atau adik sendiri kecuali Nabi Adam As.


Atas dasar itu pula saya mau menyadarkan kita, baik lelaki maupun perempuan. Kita belum pernah menjadi atau merasakan lintas gender. Kecuali yang sudah. Sehingga, naif sekali apabila kita menilai pasangan kita dari kondisi tubuh dan psikologis diri kita, karena kita sering lupa, bahwa kita dan pasangan kita adalah makhluk yang sangat berbeda,.


Karena tidak sedetik pun anda ataupun saya, pernah berada di posisi berlawanan dari kodrat kita masing-masing kita. Baik secara badan (fisik) maupun lingkungan. Baik secara logika atapun pemikiran. Hal ini bisa terjadi dengan bantuan alat Doraemon yang bisa menukar jiwa orang dengan jasad seseorang.

Bagi yang belum pernah memakai alat doraemon, artinya kita tidak pernah merasakan 100% jiwa orang tersebut.


Ingat, anggap saja anda menikah umur 30. Artinya ada 30 tahun hidup anda diluar pasangan anda yang membentuk anda. Begitu pula pasangan anda. Lalu baru setelah 10 bulan menikah, anda mengharapkan pasangan anda bisa mengerti anda? hmmmmm …


dan ingat pula, golden age itu berada di usia 0-8 tahun dimana karakter manusia dibentuk. Sehingga norma yang tertanam dalam 8 tahun awal kehidupan anda sangat sulit diubah secara singkat dikehidupan remaja anda, apalagi dikehidupan dewasa anda, apalagi anda tidak mau berubah, apalagi lingkungan anda tidak mau anda berubah.


Oke itu pembukaannya. Saling mengingatkan dulu satu sama lain agar tidak merasa, merasa diri paling suci karena tidak melakukan sesuatu hal, atau merasa diri paling suci karena sudah melakukan sesuatu hal. We are human… Kesucian dan kesombongan hanya punya Allah SWT.


Pertama…

Karena kita tidak pernah merasakan body menjadi lawan jenis, saya menyarankan anda untuk yang doyan konsul ke psikolog, sebaiknya anda punya psikolog yang berlawanan jenis. Karena empathy dan simpathy dari psikolog yang lawan jenis, cenderung lebih tepat karena bisa mewakilkan keadaan baik anda maupun pasangan anda.


Begitu pula yang punya guru spiritual, guru agama, dll, special untuk case yang non fisik. Lebih baik anda mencari yang berlawanan jenis kelamin dengan anda. Beda halnya dengan dokter kandungan yang ada kaitannya langsung dengan fisik. Memang sebagian orang menganggap lebih baik konsul atau datang ke dokter yang sama jenis, bukan lawan jenis.

(disclaimer : kondisi orang yang sudah merasakan transgender wrong body, tidak berlaku pada point pertama ini)


Kedua…

Saya juga mau mengingatkan, bahwa lebih banyak pria yang memang kalah dengan wanita, dan lebih banyak wanita yang kalah dengan harta.

Ini penting disadari karena ini adalah basic needs masing-masing orang. 


Tidak dipungkiri ada juga yang pria lebih suka harta, dan wanita yang lebih doyan sex. Tapi perbandingannya pasti jauh lebih kecil dibandingkan yang awal. Silahkan diriset sendiri….


Kenapa saya mau menyinggung hal ini, karena apabila seoarang pria dianggap salah karena karena urusannya sama lawan jenis, (baca : wanita). Maka kalau mau adil, perempuan juga dianggap salah karena urusannya sama harta. (baca : duit).


Sehingga rumusan ini akan menjadi seimbang, contoh :

Pria dianggap berengsek apabila berzinah, baik dengan pelacur, maupun gundik masing masing. Apabila disama rasakan, wanita juga dianggap berengsek apabila berbelanja berlebihan, apalagi sampai utang, merasa duit kurang, ngutang sana sini, pinjol dsb.\


Karena pria tidak terkontrol karena sexualitas, wanita tidak terkontrol karena belanjalitas. Dengan segala turunan kasusnya , Contoh :

Suami menclaim, iya saya selingkuh karena jauh dari istri, (tidak bisa diterima) karena jauh bukan menjadi alasan selingkuh, Kalau misal sudah tau tidak sanggup jauh, ya tolong jangan jauh dari istrinya. Bukan malah jadi alasan boleh selingkuh.


Istri juga, iya saya utang sana sini, kerja pontang panting, karena uang dari suami kurang, karena buat bayar sekolah, anak saja tidak cukup, buat beli bedak aja tidak cukup. Sama, hal ini juga (tidak bisa diterima), karena kita diajarkan untuk mengatur belanja sesuai kekuatan porsi uang masing-masing. 


Bukan karena ikut2an tetangga. Sebarapapun yang diberikan suami, jadikanlah itu gaya hidup anda. Bukan sebaliknya yang penghasilan dipaksa mengikuti gaya hidup. Tentu selain sengsara, anda akan sulit bahagia.


2 hal ilustrasi di atas semoga bisa memberikan gambaran yang lebih jelas. Lebih bisa membuka pikiran kita, bagi yang emang mau mikir tentunya..


2 contoh tadi sama-sama tidak bisa menahan hawa nafsu, namun hanya saja di dalam hal yang berbeda. 

Menjadi tidak adil apabila contoh lelakinya adalah zinah, wanitanya juga zinah, sampai kiamat tidak akan ketemu rumusannya yang seperti itu.


Ketiga…

Sebelum anda memutuskan bercerai, saya juga ingin mengingatkan para suami yang menggugat cerai istrinya, tolong apakah anda sudah sesempurna itu, sehingga istri boros dan tukang ngutang itu menjadi alasan anda menggugat cerai?


Ingat wahai suami, istri anda sudah memilih anda dengan segala kondisi keuangan anda saat menikah. Bahkan apabila istri anda tidak memilih anda, bisa saja ia mendapatkan yang jauh lebih kaya dari anda.


Coba direnungkan lagi, apakah istri seperti itu sudah harus dibuang? apa masih bisa dimaafkan? 


Apakah masih bisa ada komunikasi yang bisa dijelaskan, sebelum lebih banyak lagi yang tersakiti…


Mungkin saja hikmahnya anda harus lebih bekerja keras, menghasilkan uang lebih banyak. Manjakan istri anda, jajanin, belikan hal yang ia suka dsb.


Mungkin saja kelakuan istri yang akrab dengan pinjol itu bisa segera sembuh apabila diatasinya berdua. Jauhkan dari teman-teman toxicnya. Ganti gaya hidupnya, suruh lebih bnyak di rumah mengurus anak, dan ganti profesi bila perlu. Karena rumah tangga jauh lebih penting dibanding hanya sekedar materi. 


Sehingga benih benih pemimpin masa depan yang masih muda belia tidak menjadi korbannya.



(Untuk ilustasi suami yang ber-salah silahkan dibayangkan sendiri kondisi dan casenya seperti apa)


Keempat…

Terakhir saya mau mengigatkan. Banyak mental bangsa dan generasi rusak dikarenakan kehidupan di rumah yang kurang baik. Memang, banyak sekali orang sukses yang berasal dari keluarga tidak utuh, tapi lebih banyak lagi anak yang salah arah yang dihasilkan dari keluarga yang berantakan.


Putuslah lingkaran setan ini dari diri kita sendiri, dengan tidak egois siapa yang benar dan siapa yang salah. Cari solusi ke depan. Ingat niat awal anda dahulu melakukan pernikahan. 


Kelima…

Kurangi bawa keluarga dalam masalah pribadi, apalagi anak dibawah umur. Baik sengaja maupun tidak. Baik denger sendiri atau gosip. Kurangi pertengkaran direct di depan anak, silahkan tanya psikolog masing masing dampaknya apa terhadap anak, karena saya bukan ahlinya, tapi saya salah satu korbannya.


Mengapa saya mengingatkan hal ini ? karena hal ini sangat berpengaruh sama pengambilan keputusan kita. Setan bisa masuk lewat jalur yang lebih banyak. Bisa lewat manusia - manusia tadi. 


Bayangkan apabila anda melakukan step - step penanganan krisis ini sendiri, sebesar apapun godaan setan, ya maksimal melalui 2 kuping anda, tidak dari ratusan mulut orang lain.


Sehingga, apabila kita sendiri dengan team yang solid untuk menghadapi masalah tersebut. Akan sangat jauh lebih mudah recovery, lebih ringan dalam mengambil keputusan, lebih sedikit energy yang habis terbuang.


Dan yang paling penting, apabila sudah lewat masanya nanti, anda dan pasangan anda cukup mudah untuk kembali hidup normal, Baik cerai maupun tidak, anda akan tetap menjadi teman. 


Sedangkan anda dan keluarga pasangan anda, akan lebih sulit mengembalikan ke keadaan semula. Itulah pentingnya urusan rumah tangga lebih baik disimpan, dibahas oleh team yang mapan yang tidak punya kepentingan.


Dan alasan yang terakhir, karena semua keputusan diambil atas dasar rationalitas sendiri, kaki sendiri, semangat sendiri, risiko sendiri, apapun yang dijalani kelak, adalah hasil dari pertimbangan sendiri. Bukan hasutan, bukan pemikiran orang. Karena kembali ke point 1, kita tidak pernah merasakan menjadi orang lain, dan orang lain tidak pernah merasakan menjadi kita.


Keenam…

Bukan saya yang bilang, tapi wanita yang minta cerai akan jauh dari surga. Ada juga yang bilang, tidak akan mencium bau surga. Mencium aja tidak bisa apalagi masuk. dan Allah membenci perceraian, tidak melarang tapi membenci. Apa lagi tujuan hidup kita kalau sang Maha Pencipta saja sudah membenci. Kita dibenci sama bos aja rasanya sudah sulit.


Oke jadi…

Untuk para ayah dan bunda yang ingin bercerai, apabila 6 point ini sudah dibaca dengan baik dan benar. Silahkan, datang ke lawyer anda untuk gugat pasangan anda. Saya doakan tidak ada penyesalan apapun dikemudian kelak, dan anda dituntun terus kedepan untuk mendapatkan petunjuk dan hidayah Allah swt.


Wassalamualaikum Wr Wb..


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.