SMA Al Kautsar Azima Boarding School

Assalamualaikum Wr Wb

Dengan cerita ini mungkin saya akan sedikit bercerita bagaimana kehidupan sekolah yang ideal untuk sebuah bangsa yang berkembang seperti Indonesia. Berkembang perekonomiannya, berkembang bangsanya, berkembang budayanya dan berkembang akhlaknya.


Akhlak yang dahulu mati oleh budaya, sekarang mulai muncul semarak ketangan2 anak muda melalui sosial media. Dakwah tauhid dan fiqh berhasil membuat banyak orang cinta kepada islam tanpa harus mengikuti sebuah aliran tertentu, yang mana aliran tersebut sudah sangat banyak dicap buruk oleh umat muslim yang belum paham tentang keislaman.


Untuk itu sebagai bagian dari anak muda bangsa yang ingin menorehkan karyanya kepada sebuah peradaban, saya sangat ingin meuangkan ide dan gagasan ini yang telah lama saya fikirkan secara serius untuk kelak akan menjadi sebuah projek yang saya dan teman2 laksanakan.


Walaupun jika ditanya saat ini, apakah ide saya ini realistis? maka saya hanya bisa berkata bahwa, seluruh hal2 nyata saat ini adalah merupakan ide2 gila masa lalu yang diwujudkan oleh kerjakeras dan kesungguhan. Saya juga berharap, dengan diawali dengan niat dan kenekatan anak muda. Saya dan teman2 dapat memikirkan ide ini untuk menjadi sebuah realita yang akan segera diwujudkan.


Ide ini memang tidak 100% alami, bahkan bisa dikatakan ini adalah sebuah pemikiran yang datang dari beberapa inspirasi yang orang lakukan, yang kemudian saya rangkai menjadi sebuah satu ide gagasan baru yang siap dieksekusi jika memang Allah turunkan tangannya untuk diwujudkan.


Bermula dari kekhawatiran saya tentang kehidupan orang sekarang yang mengejar materi untuk mencukupi kehidupan, maka salah satu yang dikorbankan adalah waktu seorang ibu yang diubah menjadi seorang yang ikut mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan hidup. Saya tidak mengatakan bahwa seorang wanita harus di rumah dan mengurus anak, tapi jika wanita tersebut berubah fungsi menjadi seorang yang juga mencari nafkah, lalu siapa yang berperan sebagai "ibu" di rumah?


Maka, singkat cerita. Anak2 yang sedikit kekurangan kasih sayang dan perhatian ibu dan keluarga, perlu diselamatkan agar tidak jatuh ketangan2 pencucian otak masal oleh media dan budaya yang sudah tidak terbendung lagi dari pengawasan orang tua.


Jadi, dalam project ini penekanannya adalah bukan membantu orang yang lemah dalam ekonomi dalam pendidikan. Namun, misi besar dari sekolah ini adalah, menyelamatkan anak2 bangsa yang orangtuanya memiliki segudang prestasi namun minim kasih sayang untuk menularkan prestasi itu ke anaknya.


Bukan berarti sekolah ini tidak menerima orang yang tidak mampu, tapi kita fokus kepada keluarga yang ingin menitipkan anaknya ditempat yang hebat, membangun karakter, jiwa yang kuat, kognitif yang handal serta pemikiran yang matang.


Bayangkan saja, jika ribuan anak mampu di Indonesia jatuh ke tangan2 sekolah international yang bebas dan cenderung hedon? didukung oleh kemampuan financial orangtuanya. Bisa jadi kehidupan 180' akan kita temukan kemudian hari pada anak2nya itu. Bukanlah salah anaknya, tapi tentu salah orangtuanya. Jika orangtuanya berhasil, sesungguhnya itu adalah buah manis dari keberhasilan nenek kakek mereka yang mendidiknya hingga menjadi seorang yang matang dan berprestasi.

Sekolah ini fokus kepada membangun karakter anak2 yang sudah memiliki bibit cerdas dari orangtuanya yang sukses. Bayangkan ketika orangtua yang sukses dengan kerjakerasnya, lalu akan dilanjutkan oleh anaknya yang ahli ibadah yang juga berpedirikan tinggi. Karyawan ayahnya yang berjumlah ratusan ribu, akan berubah menjadi ratusan ribu jamaah Allah karena dipimpin oleh seorang anak yang mengedepankan akhlak islaminya.

Sudah cukup puas kita melihat bangsa ini didoktrin dengan cerita2 islam yang dikesankan kumuh, miskin, bodoh dan terbelakang. Sudah cukup kita melihat umat muslim menjadi pembantu2 konglomerat yang kekayaannya mengakar. Apakah salah? ya itulah pembodohan umat yang terjadi selama beratus2 tahun yang mendoktrin umat hanya kepada ibadah tauhid. Umat islam dibuat tabu untuk berbisnis, dibuat haram dalam berpolitik, dibuat najis dalam militer. Sehingga sekarang, seluruh sektor tersebut mayoritas dimiliki dan dikuasai oleh mereka.


Untuk itu, cita2 besar kita kedepan adalah menjadikan citra muslim yang rahamatan lil alamin benar2 terwujud, dengan cara kita, dengan kemampuan kita, dengan fasilitas yang kita miliki. Seperti tag line iklan tokopedia yaitu "mulai aja dulu".


Maka jika Allah memberikan kesempatannya untuk kami membangun sebuah sekolah yang berbasis islami. Maka kita harus rumuskan terlebih dahulu. Seperti apa projek ini ? Siapa siswanya? Dari kalangan apa? Jika sudah lulus akan menjadi apa? . Sudah terbayang? mari kita perjelas


Sekolah yang berbasis pada kompetensi kognitif yang kuat, maka tentu saja kita akan datangkan pengajar2 muda handal yang memiliki visi dan misi sama dengan dengan tujuan didirikannya sekolah. Pengajar2 ini bisa dari kalangan akademisi, juga bisa dari kalangan praktisi. Lulusan dalam negeri atau luar negeri. Memiliki segudang prestasi, atau memiliki bibit unggul yang akan berprestasi. (Guru)


kedua, dengan tujuan memiliki fisik yang kuat, maka infrastruktur ekstra juga wajib menjadi kebutuhan dasar para siswa dan siswi. Terutama olahraga sunnah yang diajarkan oleh Nabi Saw yaitu renang, panah dan berkuda. Tidak harus ada di awal, minimal kita sudah memikirkannya dari awal untuk infrastruktur sekolah yang strategis yang harus dimiliki. Sehingga pada saat gambar awal perencanaan sudah ada siteplan yang menggambarkan seluruh kebutuhan tersebut . (infrastruktur)

Ketiga, seperti di dalam semua bentuk bisnis lainnya. Kehadiran penyeimbang dalam sebuah struktur organisasi perlu dijadikan keharusan yang mutlak. Bagaimana seorang guru bisa mengajar maksimal, jika kebutuhannya tidak terpenuhi?, Bagaimana seorang murid kita harapkan juara tingkat nasional jika makannya tidak kita fikirkan?. Oleh karena itu, financial sekolah harus baik. Pemasarannya harus tepat, Kualitas muridnya harus standar, bayarannya juga standar. Sehingga dalam hal ini seluruh stageholder memiliki hak dan kewajiban yang seimbang. (financial yang kuat)


Seperti yang Bpk Anis Baswedan (Gubernur DKI) katakan mengenai penataan PKL tanah abang. Keseimbangan baru akan tercipta ketika kita tau pangkal masalahnya. Jika tidak, solusi atas sebuah permasalahan tidak akan pernah terwujud secara adil.


Jika ide dan gagasan ini diterima dan dapat disetujui oleh bapak2 yang terkait, maka mari kita duduk bersama untuk membedah satupersatu kebutuhan apa saja yang mendukung untuk dijalankannya proyek akhirat ini.


Menjadikan murid2 berprestasi dengan akhlak islami. Sehingga kita akan menemukan seorang pengusaha kaya raya yang melakukan ODOJ harian. Kita akan ketemukan pejabat pemerintah yang tidak pernah ketinggalan solat malam. Serta kita akan menemukan gedung2 pencakar langit dengan nama Yasin Tower, Wisma Al Kahfi, atau Kautsar Square.. Dimana seluruh kegiatan perkantorannya akan terhenti ketika waktu solat berkumandang.


Itulah sedikit pemikiran dan ide saya untuk membangun sekolah yang kuat dan berkarakter, tidak hanya pengetahuan namun juga akhlak. Betapa banyak orang yang hancur bukan karena kebodohannya, tapi karena akhlaknya.

 Semoga dengan tulisan ini akan ada selubang harapan yang bisa kita gali lebih dalam untuk mewujudkannya. Jika ada pembaca ini yang mampu untuk mewujudkannya duluan, silahkan. Saya akan sangat senang jika ide saya dicontek banyak orang dan dilakukan. Walaupun saya belum bisa mewujudkannya sekarang.

Wassalamualaikum Wr Wb

Kautsar Azima 2018, Feb 06




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.