Jaket Kulit Idaman
Bismillahirahmanirahim
Flash back ke 10 tahun ke belakang dimana cerita ini mungkin mirip dengan Sepatu Dahlan versi Kausar. Ketika sesuatu hal yang sangat diidamkan dahulu menjadi sesuatu yang biasa saja dan tidak menjadi hal yang penting lagi.
Bermula dari ketika awal kuliah 2009 saya dibelikan seekor kendaraan roda dua yang sangat saya sayangi (tempo itu). Mirip seperti mainan baru anak kecil, dan mirip pacar baru. Selalu rasanya ingin menyayangi sepenuh hati, merawatnya, bahkan memberikan apapun yang kami bisa untuk kendaraan tercinta.
Kalla itu kami memperganteng bukan hanya motornya, tapi juga pernak pernik yang kami pakai. Seperti Helm, Jas Hujan, Sarung Tangan, dan yang tidak ketinggalan Jaket Kulit. Semua hal2 selain jaket kulit mudah saya beli dari uang jajan saya sebagai mahasiswa.
Untuk Jaket Kulit memang gak tiap hari bisa dipakai. Seperti sepatu boat yang hanya saya pakai kalo perjalanan jauh, dan seperti Jas Hujan yang dipakai hanya saat hujan datang, dan itupun kalo hujannya sudah cukup lebat, kalo masih ringan masih bisa diback up oleh jaket harian biasa yang ada lapisan anti airnya.
Jaket Kulit ini juga dipakai hanya dalam kondisi khusus, seperti riding malam yang lumayan jauh. Seperti ke Bogor atau Tangerang. Karena sifat jaket kulit yang rapat sehingga tidak terlalu cocok untuk dipakai siang hari.
Dari sekian banyak Jaket Kulit yang saya punya, saya mengidam2kan satu jaket kulit yang modelnya menurut saya bagus (Saat itu). Sesuai dengan umur saya saat itu tapi ga sesuai dengan kantong. Saya harus nabung berbulan2 untuk mendapatkan jaket itu hingga saat uangnya sudah ada bahkan lebih untuk membeli Jaket Kulit, keinginan untuk membeli jaket kulit sudah tidak ada lagi di benak saya.
Dengan uang yang ada malah kepikiran untuk hal2 yang lebih mahal lagi, dan hingga sampai saya menulis ini kurang lebih 8 tahun tahun. Saya belum membeli Jaket Kulit yang saya inginkan saat saya kuliah dulu.
Mungkin anda pernah merasakan hal yang sama? ya begitulah hidup, tidak selalu sesuai dengan yang kita inginkan dan harapkan. Dan kalaupun sesuai dengan keinginan dan harapan, belum tentu itu baik untuk kita. Ada yang lebih mengetahui untuk kebutuhan dan keinginan yang sesuai dengan hidup kita.
Tidak ada komentar: