Obat Anti Riba

Pendapat atas senior senior kita terdahulu :


Kalau ga ada yang mau invest di bisnis kita ya cari pinjaman.

Kalau cari pinjaman ya cari yang bunganya rendah.

Udah dapet bunganya rendah, cari juga yang bisa grace periodenya lama.


Itu dulu. Zaman belum maraknya dunia digital seperti sekarang.

Udah gitu, sulit sekali mendapatkan pinjaman. Banyak sekali syaratnya, salah satunya, neraca harus sudah positive selama 2 tahun. Ebitda juga harus positive untuk diukur kemampuan bayar bunga maupun pokoknya.



Sekarang pebisnis sudah mulai banyak yang bisa mulai dari Nol (Pertamina).

Incubator dengan para venturenya, pengusaha dengan para koleganya, banyak sekali orang yang surplus uang mau mendanai bisnis kecil.

Bisnis kecil ini yang dilihat berpotensi sehingga menghasilkan kelipatan untung yang berlipat lipat.


Buat para pengusaha, memang membuat usaha itu untung sangatlah penting. PNL positive, Ebitda juga harus baik, atau bahkan diatas 50% dari ratio revenuenya. Sehingga perusahaan dapat expansi dengan menggunakan "leverage" yaitu Bank.


Itu dulu. Old mind. itu kenapa Bank bisa untuk triliunan rupiah. Walau dengan kondisi covid sekalipun. Masih banyak Bank yang membukukan rapot positif. 

New mind nya apa? Pengusaha lupa, sebenernya membesarkan usaha tidak selalu dengan surplus Ebitda yang di future value kan. Dapatlah pinjman. 

Sisi bawah, (modal) juga bisa dimainkan nilainya terus meningkat. dipecah lagi, dijual. Dipecah lebih kecil, dijual lebih mahal. Begitu seterusnya.

Sampai sampai kita lupa, Gojek, Tokopedia serta Traveloka sudah menjadi raja di Asia Tenggara. Kumparan yang dimainkan adalah sisi Modal. Investor dan para venture masuk keluar dengan porsi dan cuan masing-masing.

Selanjutnya mereka menunggu sang "Maha Agung" datang. Siapa? masyarakat. Masyarakat adalah investor terakhir yang membeli sekelumit nilai saham yang paling tinggi di sebuah perusahaan.

IPO adalah jalan paling agung. Perusahaannya menjadi milik publik, sangat transparan, barangnya dipakai oleh masyarakat, cuannya pun dinikmati masyarakat.


Saya sangat yakin pengusaha model begini akan semakin populer. Tanpa riba, namun tetap bisa mengudara. 




Semangat Muda, Semangat Pengusaha.









Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.