Pangkal Masalah
Pangkal dari sebuah masalah adalah berharap.
Coba kita bayangin semua yang kita jalanin tidak pernah kita harapkan untuk menuju suatu taarget tertentu. Pasti hidup akan jauh lebih mudah.
Tapi itu melawan takdir manusia yang memang diberikan nafsu oleh Tuhan untuk memiliki sesuatu, menguasai sesuatu, dan merasakan sesuatu. Disitu-lah cikal bakal terjadinya harapan.
Lalu muncul masalah yang lebih dalam lagi, ketika harapan itu kita berikan kepada orang yang. Lebih parah lagi kepada orang yang salah. Lebih parah lagi di waktu yang salah.
Masalah yang tadinya sangat ringan, karena pikiran kita, masalah itu udah jadi triple combo.
Yang tadinya tinggal jalanin aja, tapi karena harapan kita, tekanan itu menjadi semakin terasa.
Nah, Jadi siapa yang kasih masalah sebenarnya? pikiran kita atau kehidupan?
Banyak banget orang yang masih suka nyalahin kehidupan. Wah saya kurang hoki. Hidup ini kejam dan keras. Eits, sebelum mengeluh. Coba cek dulu. Seberapa besar harapan anda terhadap hal yang tidak pantas anda berikan harapan.
Untuk yang bisa mengatur jalan pikiran, jalan harapan, dan jalan bekerja keras. Disitulah orang sesungguhnya bisa bahagia.
Tidak menggantungkan kebahagiaan kepada target-target tertentu, apalagi duniawi.
Puncak tertinggi kesuksesan kita untuk bisa bahagia adalah, harapan kita tiadakan, kerja keras kita kedepankan.
Kerja keras yang tanpa harapan merupakan level tertinggi sebuah kebahagiaan. Puncak dari sebuah mahakarya yang cemerlang.
Biarlah hasil yang baik itu orang lain yang menilai. Kita hanya cukup untuk berkarya sebaik - baiknya.
Sampai pada suatu titik, karya itu akan bisa menjelaskan, siapa sesungguhnya penciptanya.
Tidak ada komentar: