Gelar Pak Haji
Untuk yang beranggapan uang besar pertama sebaiknya dipakai haji. Saya setuju.
Tapi coba cek lagi kalimatnya. Apakah uang itu dipakai berangkat haji, atau dipakai untuk antri berangkat haji?
Kalau saya, punya strategi yang “agak laen” saya akan ceritakan latar belakangnya.
Pertama
Uang daftar haji regular kalau di compound selama 20 tahun. Nilainya udah bisa dibayangkan. Tidak usah masuk instrumen investasi yang terlalu tinggi risikonya. Masuk semacam ORI atau SUN yang dijanjikan bunga sekitar 6-7% saja, uang itu harusnya jauh lebih murah dari seharusnya yang jamaah bayar.
Saya sengaja tidak mau masukkan hitungannya. Karena terlalu sensitive, dan lagi penikmat keuntunggan “uang murah” juga salah satu guru saya. Ustad kondang yang sekarang lebih suka disebut pengusaha.
Kedua
Belum adanya transparansi pengelola dana, yang terkumpul berapa, yang diputer berapa, yang stay berapa, kalo untung, untungnya buat siapa?
Misal pun sudah ada, ya laporannya harus jelas, kepada siapa, dalam bentuk apa, dan yang terpenting, jamaah yang sudah membayar, harus mendapat jawaban apapun yang mereka tanyakan.
Kalau zaman orba dulu, masih mungkin bilang sulit, tapi kalau zaman sekarang, buat beginian begitu mudahnya, tinggal didata, dananya ada dimana saja. lalu dibuatkan chartnya. Simple sekali untuk transparansi dana ummat.
Ketiga
Yang tidak kalah penting, transparansi antrian.
Di era secanggih ini, kenapa antrian masih dibilang estimasi tahun, terlalu primitive untuk lembaga yang punya source uang yang sebesar itu. Seberapa sulit antrian dibuat online. Tiap orang mendapatkan transparansi siapa saja orang yang ada di antrian atasnya.
Antrian itu masih bisa lebih cepat, misalkan orang yang ada diantrian atasnya meninggal, atau misal pindah agama sehingga sudah tidak minat lagi berangkat haji.
Keempat
Harus ada klasifikasi haji dari segi quotanya. Mana yang regular, mana yang premium. Dua jalur ini harus ada antrian online yang jelas dan real time. Siapapun calon jamaah yang gugur dalam antrian, tidak diperjual belikan oleh oknum departemen terkait.
dari keempat alasan di atas, saya rasanya lebih baik compound uang saya sendiri untuk bisa pergi dengan haji yang express, yang waktu tunggu nya cuman 2 - 3 tahun
Pertama, daripada saya ikut menjerumuskan si pengelola dana untuk menggulung dana lebih besar lagi, saya mulai dari diri saya. Saya dan keluarga tidak mau nyangkut di dana haji.
Kedua, apabila kita berhitung, angka haji regular dengan waktu tunggu selama itu, apabila kita ada dana haji sekarang dan paham cara kerja uang yang sebenarnya, kita bisa berangkat Insya Allah lebih cepat dari pengantri haji regular, ditambah bonus fasilitas yang lebih baik.
Tapi semua di atas ini adalah opini pribadi saya. Saya tidak melarang anda atau siapapun daftar haji regular. Kalau saya sarankan bagi anda yang sekarang punya dana baru sebesar haji regular, lebih baik umroh, minta doa untuk bisa berangkat haji secepat - cepatnya.
Disitulah kemudahan Allah mungkin akan turun untuk menunaikan kewajiban haji kita.
Wallahualam …
Kautsar 28 July 2023
Tidak ada komentar: