Level Berbagi
Hari ini 17 Agustus 2023
Saya mau menulis sudah di level berapa kita dan bagaimana seharusnya kita berbagi “versi saya”. Pikiran-pikiran ini tentu saja sudah pernah dipikirkan juga orang lain, tapi saya baru mendapatkannya beberapa hari yang lalu, dan tentu saya langsung mau menuliskannya disini.
Pertama, adalah orang yang untuk memenuhi dirinya sendiri pun tidak bisa. Harus dibantu orang lain. Harus ditopang oleh belas kasih orang lain. Tidak ada masalah dengan orang yang di level ini. Permasalahannya adalah, ketika orang yang tidak seharusnya di level ini. Namun, berlarut-larut ada di level ini tanpa keinginan untuk berusaha untuk dirinya sendiri.
Namun, ada juga orang yang di level ini memang pemberian dari Tuhan, untuk menunjukkan kekuasan-Nya bahwa orang dengan kekurangan tertentu pasti bisa hidup dengan belas dan kasih sayang Tuhan.
Kedua, adalah orang yang hanya bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Gajinya/ penghasilannya cukup, buat sendiri. Buat makan, buat kosan, dan buat keperluan sehari - hari. Ini tentu sudah sangat baik, dibanding level pertama tadi.
Level ini, apabila dia terus mengembangkan dirinya, ia bisa terus naik ke level - level berikutnya
Ketiga, adalah orang yang sudah bisa memenuhi dirinya sendiri, lalu bisa berbagi ke lingkungan yang ada disekitarnya. Orangtua, kerabat, saudara, dan siapapun yang ada di dekatnya ia bantu. Ini adalah lanjutan dari level dua yang lebih advance.
Level ini biasa sangat menyenangkan dan punya banyak teman.
Keempat, adalah orang yang bisa menghidupkan dirinya, berbagi ke lingkungannya, dan bisa menghidupi keluarga kecilnya. Level ini berbeda dengan level 2 dan 3. Level ini sudah lebih dimuliakan karena dalam ikatan pernikahan yang Allah cintai.
Memberi dan menafkahi keluarga, beda derajat dari hanya sekedar sedekah biasa.
Kelima. adalah orang yang berada di level empat, ditambah level ketiga. Dimana orang yang masih punya keluarga, namun masih terus berbagi. Biasanya orang naik dari level ketiga lalu ke level empat, sedekahnya menjadi kendor, semua lebih mengutamakan keluarga barunya.
Namun, untuk yang bisa melewati level empat masuk ke level lima, biasanya anda bisa naik terus ke level mentok yang Allah paling muliakan dan agungkan.
Keenam, adalah orang yang sudah selesai urusan keluarganya, assetnya sudah cukup untuk kehiupan sehari - hari. Passive incomenya sudah aman untuk hidup. Maka fokus waktu dan hartanya lebih kepada masyarakat yang lebih luas, contohnya saja golongan atau agama tertentu.
Sehingga menurut saya pribadi, untuk menjadi caleg atau capres minimal sudah ada di level ini.
Ketujuh, ini adalah level rasulullah, di luar nalar manusia. tapi inilah yang diajarkan, untuk bisa sampai ke level ini memang perlu proses. Tidak bisa sembarangan berdalil. Salah- salah kita dianggap sesat dan tidak bertanggung jawab.
Bagaimana caranya :
Rasul hidup di level dimana apa yang dimilikinya hanya sebatas sampai hari ini saja. Sisanya dilempar untuk kepentingan ummatnya. Hidupnya bukan untuk menumpuk harta, tapi untuk kemajuan dan kebermanfaatan.
Bisa ngga kita bayangin misalnya, gaji kita 10 juta, sedangkan urusan perut dan hidup kita sebenarnya hanya 3 juta. Sehingga, 7 juta itu langsung dilepas. Alias disedekahkan.
Kapitalisasi seperti ini lah yang membuat islam kuat sampai 14 abad lamanya.
Kalau saja bisa memulai ulang hidup, saya mau mencoba dari level 2 lompat ke level 7 ini tanpa melewati level 3 sampai 6.
Tidak ada komentar: