Pilar sedekah untuk investasi

 Untuk meningkatkan portofolio yang dikelola, setiap orang pasti punya strateginya masing-masing.


Ada yang suka dengan gaya Invest, Swing, dan juga scalping.

Ada juga yang suka analisa fundamental, ada pula yang teknikal.


lalu, siapa yang benar dan siapa yang salah?

yang benar adalah orang yang terus belajar, sehingga at the end portofolionya untung.


dan yang salah adalah, merasa caranya paling benar, lalu menyalahkan cara orang. Ini biasa terjadi kepada pemain pemula  yang langsung untung di market. Mereka menganggap semudah itu untuk bisa untung di market.


Lalu bagaimana dengan yang suka dengan adrenalin judi? Highrisk dengan potensi untung ribuan persen?


Saya merasa ini adalah saatnya.

Orangtua kita menikmat beli tanah harga 20.000 semeter bisa dijual dengan 12 juta semeter.

Sekarang, dunia property bisa apa? Beli 10 juta , jual laku hanya 7 juta.


Rungkad semua.


Jalan ninja anak milenial untuk punya uang hanya dengan "sedekah" ke market. Sedekahnya jangan salah ya. Harus dibimbing agar tepat sasaran. Salah coba lagi, salah coba lagi.

Syaratnya istiqomah dan pakai uang yang selalu dingin.


Ayat sedekah yang bilang 1 tangkai akan menjadi 7 tangkai yang masing-masing tangkai akan tumbung 100 daun, terjawab.


Crypto menjawab ayat Al Quran Al Baqarah 261. Bagi yang bilang mustahil, tentu mereka hanya kurang berfikir.

Setiap masa pasti ada instrumen kekayaan yang bisa dinikmati di era masa hidupnya. Hanya saja, orang ada yang hanya jadi bagian penonton, ada juga yang ikut menikmati.


Tugas kita menjemput ayat itu menjadi kenyataan, belajar yang maksimal, dan terus mencoba. Saya yakin ayat itu akan menjadi kenyataan.

jangankan 700x lipat, yang lebih dari itupun juga banyak. Saya juga tidak tau siapa yang menebarkan uang sebegitu banyak di crypto. 


Prediksi saya hanya 1, yaitu uang fiat sudah sangat tua, dan terlalu dicetak sesukanya bagi yang menguasainya.

Untuk itu, apakah kita bagian dari yang mempercepat perpindahan fiat ke crypto, atau kita adalah korban seperti kakek nenek kita yang miskin karena disuruh ikut kerja paksa?



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.