Day 2. Macau One Day Trip
Hari ini sebenernya adalah hari pertama kami memulai pertualangan. Karena kemarin hanya setengah hari dan kami habiskan untuk istirahat di Hotel.
Pagi ini, dengan bekal info dari beberapa tulisan orang, kami memulai perjalanan menuju Macau. Untuk menuju pelabuhan Hongkong - Macau. terdapat 2 pilihan pelabuhan yang bisa kita gunakan. Atau jika anda sekaya keluarga Lippo atau Syahrini, juga disediakan Helicopter menuju Macau, yang jarak tempuhnya kurang lebih 9 menit.
Dari turun hotel (Nathan Road). Ambil arah selatan sedikit lalu belok ke kanan Haipong Rd (ambil arah Barat). Telusuri bagian terbawah (Selatan) Kowloon park hingga anda ketemu dengan jalan Canton Rd. Belok ke arah kanan (utara), jangan lupa menyebrang terlebih dahulu. Karena pelabuhan ada di Barat jalan Conton Rd.
Memang untuk menuju pelabuhan ini ada beberapa pintu masuk, kebetulan kami masuk tepat pintu pelabuhannya, dimana begitu masuk cuma ada 6 pitu lift. Bukan pintu Mall yang disambut beberapa pertokoan dan terhubung dengan pelabuhan seperti Vivo City yang berada di Harbour Front Singapore.
Begitu kami masuk disambut oleh seorang nenek2 yang bekerja sebagai satpam sekaligus petugas lift. Nenek itu membuat kami tersenyum karena fasih sekali menggunakan bahasa Indonesia. Selamat pagi, mau kemana, dan lain2. Kayaknya dia memang tau kami ingin ke Macau, sehingga ia mengarahkan kami naik lift menuju lantai 2 gedung.
Begitu masuk gedung kita akan disuguhkan dengan beberapa counter tiket yang sbenernya hanya 1 penjual. Namun untuk fase perjalanan ini kami melakukan kesalahan yang fatal.
Begitu keluar lift lantai 2, ada seorang calo yang mengatakan keberangkatan Ferry sebentar lagi. Sehingga kami harus buru2 membeli tiket dan masuk ke dalam Ferry. Entah kenapa kami ikutan terburu2 dengan sebagian orang lainnya yang keliatannya warna negara Korea.
Pas kami datangi petugas tiket pun petugas tersebut sudah siap dengan beberapa tiket yang telah dia beli sebelumnya. Mereka memberikan kami harga 360 HKD PP. Sempat terbayang di pikiran kami bahwa tiket bisa dibeli di hotel dll. Namun entah mengapa kami lupa dan skip pembelian tiket ini. Dan anehnya kami yang ikutan terburu2 juga membeli tiket 360 HKD tersebut.
Setelah kami melihat tiketnya, disitulah kami sadar kami telah ditipu oleh calo2 tadi (ternyata bukan hanya Indonesia yang ga beres urusan beginian). Karena harga yang tertera hanya 160 HKD. Dan pulangnya mereka sengaja membelikan yang last Ferry yang harganya 189 HKD. Padahal jika beli on the spot di Macau untuk Ferry jam 7 malam, harganya masih disekitar 160 HKD.
Jadi pelajarannya, calo tetap akan lestari dimanapun anda berada. Mereka memanfaatkan ketidaktahuan turis yang ingin melakukan perjalanan. Walaupun kami sudah membacanya berulang2 di blog2 lain. Tapi disaat yang seperti itu, otak kamipun tidak bisa berfikir secara logis dan mengambil keputusan secara bijak.
Singkat cerita akhirnya kami diapanggil boarding ke Ferry. Jangan lupa untuk membawa pasport, karena tetap saja Macau adalah teritorial kekuasaan China. Di dalam Ferry akan ada wifi yang gratis bisa anda nikmati. Selama perjalanan petugas kapal juga akan berjualan makanan, pulsa dan paket2 wisata Macau.
Referensi kami sudah kami buat secara padat dan detail. Sehingga kami bisa jalan tanpa tour2 lokal yang disediakan warga lokal.
Begitu turun ferry dan imigrasi, jangan heran anda akan disambut dengan orang yang fasih sekali berbahasa Indonesia atau Jawa. Mereka menawarkan jasa travel berkeliling kota Macau. Cuma begitu anda menolaknya dengan baik, mereka tidak akan mengejar.
Perjalanan kami lanjutkan ke Venetian Macau. Referensi mengatakan Venetian Macau adalah lokasi Judi yang paling ramah anak. Juga ada show2 pertunjukkan musik di mall yang beratapkan beton yang menyerupai langit. Pencahayaannya dibuat seolah senja. Jadi membuat anda akan beneran berada di Venice, dengan danau2 buatan yang ada kapal2 didayung ditengah Mall.
Bus untuk menuju Venetian Macau tersedia banyak sekali, tidak hanya Venetian. Destinasi2 judi lainnya juga menyediakan Shuttle Bus Gratis dari pelabuhan. Hal ini juga dikarenakan transportasi yang masih terbatas. Belum ada perkeretaan, hanya ada transportasi dengan Bus dan Taxi.
Ini Mbak2 yang menangani tamu Venetian
Penampakan Kota #1
Penampakan Kota #2
Sesampai di Venetian, kami merasa seperti masuk mall biasa. Dibalut dengan nuansa eropa yang diisi oleh kaum China. Mungkin kalo di Malaysia, Macau ini terasa seperti Cyberjaya Putrajaya. Dimana sebuah kota baru yang berisi puluhan gedung tertata apik. Kota jajahan Portugis ini sangat berbeda dengan Hongkong bahkan negara induknya sendiri yaitu Tiongkok.
Suasana seperti mall "biasa" berakhir ketika kami melihat danau buatan tengah gedung yang memiliki langit mendung buatan. Perpaduan ini pas sekali dengan suasana iringan musik biola live yang dimainkan oleh 4 wanita yang saya perkirakan orang Italy langsung. Suasana berubah menjadi agak syahdu, menenangkan dan sangat relax. Ini sama sekali ga lebay, mungkin kalian bisa rasakan sendiri nanti jika berkunjung kesini.
Kami rasa suasana seperti ini sangat dibutuhkan oleh pemain judi. Soalnya iringan biola, sungai, dan langit yang mendung itu bersatupadu tepat di pintu keluar casino yang dipenuhi dengan mainan penantang adrenalin dan penguras kantong. Jadi jika sudah kalah dan miskin, melihat suasana ini, anda akan kembali relax dan merasa uang tersebut tidak seberapa. Karena sangat mudah bagi bandar2 itu menjadikan anda miskin seketika atau memenangkan anda sehingga anda akan main lagi dan kalah. Intinya mereka akan tetap menang. Kalo tidak seperti itu, bagaimana gedung2 super mewah ini dapat terbangun dengan cepat tanpa ada kegiatan ekonomi apa2 di kota ini selain memakan korban2 pemain judi.
Setelah narsis di depan tulisan Venetian Macau. Hal yang pertama kami lakukan adalah mencari restoran. Menurut referensi yang kita baca, ada food court yang menjual makanan halal disini. Indian food tentunya. Namun istri kami siang itu request untuk makan fast food saja dibanding Indian Food yang bau karinya tidak terlalu disukainya.
Setelah isi perut dengan rerotian dan kentang2an. Kemana tujuan kami selanjutnya? mari ikuti cerita perjalanan selanjutnya dibawah ini
Kami lanjutkan perjalanan menuju The City of Dreams. Lokasinya tepat di seberang Venetian Macau. Kami agak kesulitan menemukan jalan keluar gedung yang tepat berseberangan dengan City of Dream. Walaupun akhirnya kami menemukannya, tapi dengan effort yang tidak mudah.
Bertanya kepada petugas2 juga tidak semuanya dapat berbahasa Inggris dengan baik. Tapi kami akan berbagi tips disini supaya hal serupa tidak dialami oleh travelers lainnya.
Pertama, pastikan anda sedang berada di lantai dasar, bukan basement bukan UG.
Kedua, carilah wayout ke arah Hotel Fourseason. (Hotel ini masih satu gedung dengan Venetian).
Ketiga, kalo mau bertanya, tanya kepada orang yang memang memberikan informasi, bukan pengunjung lain yang juga kebingungan.
Setelah berhasil keluar melalui pintu hotel fourseason, terlihat jelas gedung City of Dream di seberang kami. Akhirnya setelah muter2 yang tidak sebentar, kami menemukan City of Dreaam. Disini bukan untuk bermain kasino atau berbelanja, tapi shutlle bus ke tujuan berikutnya ada dari sini. Sehigga anda perlu menemukan ini untuk menuju wisata sejarahnya Macau.
(Foto : saat nyebrang ke City of Dream)
(Foto : saat nyebrang ke City of Dream)
Setelah masuk City of Dream, ambil arah kanan lalu turunlah ke basement. Terlihat petugas2 seperti dipelabuhan tadi yang mengarahkan anda ke destinasi selanjutnya. Tujuan kami selanjutnya adalah Sintra, menurut yang kami baca. Dsini merupakan wisata Macau non Casino yang wajib dikunjungi.
Bus tujuan Sintra ada di seberang jalan basement. Sehingga anda keluar dan menyebrang lorong lobby basement dahulu baru naik ke bus. Perjalanan ini kembali ke Selatannya Macau, melalui jembatan gantung yang disisi Timurnya terlihat jelas Macau Tower dengan bugey Jumpingnya.
Setelah sampai di Sintra anda tidak perlu bingung. (soalnya saat itu kita bingung). Jadi Sintra ini adalah hotel tua terkenal yang ada di Macau. Letaknya tidak jauh dari Lisboa yang berada disisi kanan (Timur).
Setelah melihat Lisboa di kanan, anda jalan menuju kiri. Menyelusuri jalan yang namanya AV DO INFANTE DOM HENRIQUE. Dari setelah belok kiri ini. Akan banyak panah pemandu wisata yang mengarahkan anda ke beberapa destinasi sbb :
1. Dominic Church
2. Santa Casa da
3. Ruin of Street Paul
4. Mount Fortress
Lokasi keempat ini berdekatan dan sangat dapat dijangkau dengan jalan kaki, kaki yang kuat tentunya. Karena jalannya menanjak dan menurun. Harus siapkan minyak urut setelah seharian jalan disini. Dan untungnya pada saat ke Macau ini kami tidak membawa stoller. Feeling kami tepat, karena banyak sekali tangga yang jumlah anaknya tidak sedikit kami jumpai disini.
(saran : Jangan bawa stroller)
Nah dari 4 tujuan tadi, kami hanya menunjungi no 3 dan 4. Benar2 suasana seperti di Portugal. Nuansa2 bangunan dan tata kota yang sangat vintage. Kami juga tidak terlalu menyukai sejarah sehingga kami tidak tahu sejarah dibalik tempat wisata ini. Yang kami tau hanya lokasi yang ramah dan pasti dikunjungi oleh turis.
Tepat di sudut kanan Ruin of street paul, terdapat toko oleh2 yang pegawainya orang jawa. Jadi anda akan merasa tidak enak jika berbelanja di sana. Barangnya cukup murah dan bervariasi. Tapi jangan ditawar ya.
Setelah 2 destinasi itu, kami memutuskan untuk kembali ke pelabuhan. Dari informasi yang kami dapat ada 2 cara. Pertama shuttle bus ke Grand Lisboa (yang gedungnya sperti pucuk daun). Atau kedua. bisa kembali ke Sintra dan menuju City of Dream lagi lalu ke pelabuhan.
Setelah 2 destinasi itu, kami memutuskan untuk kembali ke pelabuhan. Dari informasi yang kami dapat ada 2 cara. Pertama shuttle bus ke Grand Lisboa (yang gedungnya sperti pucuk daun). Atau kedua. bisa kembali ke Sintra dan menuju City of Dream lagi lalu ke pelabuhan.
Namun ternyata kami tidak memakai 2 opsi itu dan mendapat opsi lain yang berbeda. Yaitu naik Bus Lokal berseri Nomor 3A.
Kenapa ? Pertama, untuk shuttle dari Lisboa, ternyata harus melalui Casino terlebih dahulu, sehingga tidak memungkinkan kami yang membawa bayi
Kedua, untuk jalan ke Sintra dan ke City of Dream dirasa tidak efisien dan membuang banyak waktu.
Oleh karena itu kami mendapatkan informasi no 3 dengan bus lokal yang haltenya persis di seberang Lisboa. Bus no 3A dengan platform halte D.
Cukup dengan 3.2 HKD per orang anda bisa dengan mudah menuju pelabuhan yang ternyata lokasinya sudah tidak jauh dari Lisboa.
Sesampai Macau Ferry Terminal akhirnya kami mendapatkan Ferry keberangkatan pukul 19.15 dengan tiket tertera puku 22.30 (last ferry) yang harganya 189 HKD. Walaupun mereka memprioritaskan pemegang tiket pukul 19.15 tapi karena weekdays yang sepi kami juga ikut diizinkan untuk naik ke Ferry.
Tidak ada komentar: