Lama lama


Kalau kita cermati perkembangan otomotif dunia , mungkin kita semua akan tau era mobil dimulai berbahan bakar mintak tahun 1930 sampai akhir era 2010 an.


Dimulai dari mesin berkapasitas yang hanya 1-2 Horse power, lalu meningkat hingga bisa mencapai ratusan Horse Power.


Kalau kita lihat perkembangan industri otomotif, teknologi sebuah mobil meluas tidak hanya mesin, tapi juga ke ranah, gearbox, safety, serta efisiensi.


Produsen otomotif dunia pada pada awalnya tidak terlalu memikirkan efisiensi, disamping karena bahan bakar minyak masih sangat banyak, di era itu siapa produsen yang bisa membuat mobil lebih kencang, lebih bertenaga akan dianggap lebih hebat pada masanya.


Bisa kita lihat, di era 80-90, mobil berlomba2 untuk menaikkan CC mobil produksinya,. Dengan terus menambah CC dan jumlah cylinder.-nya, dianggap sebagai produsen yang bonafit dan dicintai orang kaya pada zamannya. 


Namun, era itu tidak terlalu lama ketika Jepang membuktikan mobil CC kecil justru lebih dapat diserap dan diminati kalangan masyarakat luas.


Lalu belakangan ini 2010-2020, mobil sudah mulai tobat CC besar, setelah berhasilnya teknologi sebuah mesin pesawat, dimasukkan ke dalam mesin mobil.



Yaitu Turbo dan Supercharger.



2 teknologi ini tidak lagi mengandalkan CC besar, namun rekayasa pemanfaatan gas buang yang dimasukkan lagi ke dalam saluran udara masuk (air intake) sehingga menjadi dorongan yang dapat memperbesar tendangan mesin ke gearbox. Sehingga kita ketahun CC 1500 seperti CRV sudah bisa mencapai 190 HP. Padahal Innova dengan 2000 CC nya saja hanya sanggup menghasilkan tenaga 140 HP.


Selesai urusan teknologi mesin, para produsen juga memikirkan mobil harus diciptakan tidak hanya kencang namun juga harus safety.


Mesin bertenaga harus diimbangi juga dengan safety yang baik, dari mulai pengereman ABS (antilock break system) hingga ke turunan turunan pencegahan tolak bala seperti ESC (electronic stability control), EBD dll...


Pada akhirnya, produsen mobil memikirkan efisiensinya. Transmisi dianggap menjadi media transfer yang kurang efisien, bnyak sekali energi terbuang di transmisi. Bain putaran yang terlalu rendah maupun tinggi. Sehingga produsen berbenah untuk membuat terobosan bernama CVT.


CVT adalah sebuah transmisi pintar yang bisa membesar / mengecil secara automatis. Transmisi ini sangat efisien dan dapat mengurangi hampir 30% energi terbuang. Apalagi CVT keluaran setelah tahun 2020. Sudah dapat lebih efisien lagi mencapai 40%.


Tidak puas dengan CVT, produisen mobil memikirkan langkah selanjutnya,. Namun kali ini bukan rekayasa engineer ,  sudah masuk ke ranah elektronik. Mobil sudah mulai menggendong batterai nya sendiri untuk penyimpanan energy terbuang selanjutnya



apa ?



Yaitu saat mobil melakukan pengereman, ternyata tenaga yang terbuang sia sia ini dapat dimasukkan kembali ke dalam batterai sehingga dapat dimanfaatkan untuk energy AC saat idle atau membantu akselerasi saat pedal gas diinjak poll..


Teknologi itu dinamakan Hybrid. Dimana mobil dapat berjalan hampir 2x lipatnya dibanding dengan mobil non hybrid.


Kurang puas dengan hybrid, sekalian dibuat mobil 100% listrik. Pecetusnya Tesla, Tesla berhasil membuktikan kepada dunia, mobil bertenaga listrik adalah sumber energy masa dean.


Source Energynya bisa 100% gratis (solar panel), bisa sangat murah, dan bisa sangat kuat (Nuklir).


Namun era listrik ini mengingatkan saya kepada sebuah peringatan akan datangnya sebuah meteor super besar (Baca :Dukhon),. sebuah meteor penanda akhir zaman yang akan menarik semua medan magnet di bumi. 


Jika ini terjadi, akan benar prediksi 2 orang genius Albert Einstein dan Steve Jobs yang mengatakan bahwa, di masa modern nanti, Kita akan berperang dan berkendara kembali menggunakan kuda dan pedang. 



Lalu selesailah era Horse power. Kembali ke Horse. Single Horse.




Dalam sebuah perusahaan juga sama.




Awalnya kita dapatkan peluangnya, kita cari marketnya. Tumbuh..


Yang tadinya bakar uang, jadi breakeven...


Yang awalnya ngutang, utang terbayar, utang lagi, bayar lagi...


Lama - lama besar. 


Lama - lama tak cukup satu, harus buka cabang.


Lama - lama branding kuat, orang fanatik. Foundernya pun mendadak menjadi OKB.


Lama - lama yang tadinya order dari supplier, bisa buat sendiri, atau vendornya langsung dibeli.


Lama - lama pesaing pun mulai hilang, entah hilang dibeli (diakuisisi) atau bangkrut sendiri karena tidak kuat melawan.


Lama - lama IPO (initial public offering).




Tidak puas disitu, 


Perusahaan mengembangkan IT secara besar2an, agar operationally efisien, agar lebih murah membayar gaji, agar semua serba system. Tidak lagi bergantung dengan SDM yang sangat tidak konsisten.



Ekspansi ke bisnis baru, sukses...


Ekspansi ke luar kota, sukses..


Ekspansi ke luar negarei, sukses..



Lama - lama kalah dengan cucu. Main ama cucu lalu mulai makan bubur beras merah.


Lama - lama kalah dengan rumah sakit. Harus absen dengan rumah sakit minimal 3x seminggu.


Lama - lama 


Lama - lama



Lama - lama semua akan kembali ke asalnya dan tenggelam bersama-sama. Tugas kita adalah menjalankan setiap perjalanan fase tersebut sesungguh - sungguhnya. 













Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.