SURAT PERMOHONAN


 

Gianyar, 27 Januari 2021

 

Yth. Shareholder

Titik Dua Ubud

Ditempat.

 

Dengan Hormat,

            Sehubungan dengan piodalan yang akan dilaksanakan di Titik Dua Ubud pada tanggal 3 Februari 2020 (rahina pagerwesi), melalui surat ini kami ingin menyampaikan bahwa piodalan yang akan diadakan berlangsung selama 1 hari dengan susunan acara yaitu mecaru, nedunan, ngelinggihan kemudian puncak piodalan dan nyineb. Upacara – upacara ini tentunya memiliki masing – masing tujuan. 


            Mecaru merupakan salah satu upacara yang biasa dilakukan oleh umat hindu dengan tujuan menjaga keharmonisan antara manusia dengan alam. Persembahan yang disediakan pada saat mecaru merupakan penyucian Bhuta Kala (mahluk yang menyebabkan kegelapan) dan segala hal-hal buruk yang ada, serta sebagai harapan segala keburukan tidak dialami lagi pada masa mendatang. Caru difungsikan sebagai Tindakan preventif untuk mencegah penduduk terdahulu (bukan manusia) agar tidak melakukan hal-hal buruk.   


            Nedunan adalah upacara permohonan kehadapan Ida Bhatara (Tuhan dan segala manifestasinya) agar beliau berkenan hadir di Pura yang sedang melaksanakan piodalan dengan harapan Ida Bhatara yang berkenan hadir memberika waranugraha (berkah dan anugerah) menerima dan menyaksikan pelaksanaan upacara yang berupa persembahan. Ketentuan dalam pelaksanaan nedunan adalah adanya upacara, adanya Pedanda (Pemimpin Upacara) yang menghadirkan beliau (Ida Bhatara) dan adanya sarana upacara sebagai persembahan.


            Ngelinggihan bertujuan untuk mensethanakan Ida Bhatara pada bangunan suci yang ada, sehingga beliau berkenan kembali setiap saat terutama manakala dilangsungkan segala kegiatan upacara di pura. Piodalan merupakan rangkaian upacara untuk memperingati bersthananya Ida Bhatara di Pura, saat piodalan atau hari besar tersebut berlangsung dipimpin oleh Pemangku ataupun Pendeta. Nyineb adalah rangkaian terakhir upacara atau upacara penutup sebagai kegiatan akhir setiap piodalan.


            Prosesi piodalan ini tentu dilakukan oleh setiap umat hindu pada hari baik yang telah ditentukan. Piodalan merupakan perayaan hari suci di Pura yang biasanya dilakukan secara periodik berdasarkan atas hari baik. Sama halnya dengan piodalan yang dilaksanakan di Pura Titik Dua Ubud, dilaksanakan setiap Rahina Pagerwesi yang jatuh setiap 2 kali dalam 1 tahun yang mana perhitungannya merujuk pada kalender bali. 


Upacara ini penting dilaksanakan untuk menghargai atau pun menciptakan keharmonisan antara hubungan sekala dan niskala (manusia dengan mahluk yang tidak kasat mata). Selain itu dilaksanakannya piodalan juga merupakan bentuk mengutarakan rasa terimakasih atau rasa syukur atas keselamatan dan kesejahteraan yang telah dianugerahkan tuhan melalui sebuah persembahan. Sehingga untuk melaksanakan upacara ini diperlukan anggaran dana sesuai kebutuhan piodalan tersebut yang mana rinciannya telah terlampir.


            Demikian informasi yang disampaikan, kami harap dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan keputusan yang terbaik. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

 


#Note : Agama, Uang dan Bisnis memang satu hal yang solid dan tidak bisa dipisahkan. Tulisan ini kenang2an yang tidak terlupakan. 




Hormat Saya,

 

I Nyoman Wiartha

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.