Runway 3, Bandara CGK Soekarno Hatta.

 Akhirnya setelah terakhir pergi menggunakan paspor tahun 2018. Insya Allah hari ini tgl 25 Des 2023 saya bisa ada rezeki lagi untuk bisa terbang. 

Kali ini yang terjauh, lebih jauh dari umroh sekalipun.


Tapi saya belum mau bahas perjalanannya sekarang, yang saya bahas kali ini adalah runway 3 (sisi yang paling utara) bandara Soetta ternyata sudah dipakai sempurna.

Runway ini kayaknya sudah cukup lama jadi, tidak lama setelah terminal 3 jadi seluruhnya. Namun, baru kali ini saya melihatnya dipakai. Bukan karena tidak dipakai, tapi mungkin hanya dipakai di musim liburan yang padat seperti sekarang ini, sedangkan saya bepergian hanya pada saat hari biasa, bukan saat libur yang padat seperti ini.


Runway 3 ini juga tidak bisa berdiri sendiri, harus ditopang oleh jembatan yang menghubungkan sisi Terminal 1 dan Terminal 2. Agar taxi dari kedua sisi tidak terhambat apabila ATC melakukan perubahan arah runway.

Runway lama ada di sisi utara dan selatan. Sedangkan taxi penghubungnya hanya ada di sisi Barat. Sehingga apabila pesawat landing dari sisi Barat ke Timur, sedangkan jembatan untuk taxi hanya ada di Barat, maka pesawat harus mutar balik lagi ke Barat untuk bisa menggunakan taxi.


Rencana perkembangan runway ini sangat beragam, untuk menurunkan traffic udara Cengkareng yang sangat padat dengan hanya 2 runway.

Pertama, wacana hanya tambah jembatan taxi yang membelah toll bandara sisi Timur. Agar runway take off hanya digunakan untuk take off, dan runway landing hanya untuk landing. 


Tapi setelah dihitung nilai investasi jembatan taxi itu saja udah setara bangun runway baru tanpa pembelian lahannya. Sehingga ditambah ide lagi, bagaimana kalau runway baru ada di laut. Yang sekarang jadi lahan yang diuruk oleh Podomoro yang digagas era Gubernur Ahok dan Jokowi.

Masalahnya juga tidak langsung selesai, memang anggaran pembebasan lahan jadi berkurang jauh, tapi taxi dari laut ke bandara CGK perlu sekitar 4-5 KM. Sehingga penghematan dari pembebasan lahan yang tadinya untuk runway malah harus dipakai untuk taxi yang sangat panjang.


Lalu, jadilah diputuskan, Runway baru dibuat di sisi Utaranya runway 2. Lahan yang diperlukan tidak terlalu banyak, apabila taxi pun jadi tidak perlu terlalu jauh. Sempurna untuk sebuah itungan bisnis.

Tapi, saya bertanya-tanya. Bagaimana cara mengoperasikan runway 3, sedangkan taxi pesawat yang ada di runway 3, harus melewati runway 2.


Hari ini terjawab. Dengan mengamati flight radar 24. Saya jadi tau cara ATC mengatur pesawat-pesawat tersebut saat menggunakan runway 3 sebagai solusi kemacetan udara di CGK.


Pertama,.

Runway selatan, atau runway terminal 1 beroperasi seperti biasa. Dipakai untuk take off dan landing. Tidak terlalu padat mungkin karena pesawatnya hanya sedikit dan lebih banyak domestik.


Strategi efisiensi dilakukan di runway 2 dan 3. dimana, runway 2 hanya untuk take off, dan runway 3 hanya untuk landing.

Sangat terlihat perbedaanya. Tidak ada satupun pesawat berputar dilangit untuk landing di runway 3. Semua lancar.


Lalu, bagaimana nyebrangnya? 

Disela - sela pesawat yang antri untuk take off. Ada diselingi pesawat yang taxi dari runway 3 menyebrangi runway 2.

Terkadang, oleh ATC ditumpuk dulu 2 -3 pesawat di taxi runway 3. Lalu menyebrang bersama-sama ke melintasi runway 2.


Efisien sekali, tumpukan di udara jadi tidak ada, dan tumpukan take off juga tidak ada. Efisiensi waktu ngantri pun jadi lebih efisien 30-40%.

Memang tidak sempurna, karena masih ada clear runway 2 untuk taxi runway 3. Tapi matematika bisnis telah dihitung. Berapa lama investasi runway 3 + new taxi di sisi Timur bisa terbayar oleh pemborosan avtur yang dipakai untuk mutar - mutar di udara.


Saya tidak tahu angkanya, tapi yang jelas, keputusan dimasa lalu, memang harus cermat. Karena sangat menentukan masa saat ini dan masa yang akan datang.

Saya juga tidak tahu, siapa konsultan yang dipakai untuk menentukan keputusan besar ini. Yang jelas, pemutusnya adalah jajaran Menteri BUMN, Menteri Perhubungan, dan tentu saja Presiden.


Saat saya menulis ini, saya sedang di gate 5 terminal 3. Pesawat yang saya mau naiki sudah ada di depan mata, baru beberapa menit lalu landing. Semoga penerbangan 9 jam ditambah transit 10 jam dan ditambah lagi penerbangan 5 jam, tidak terasa dan bisa dinikmati setiap detiknya..


Jakarta. 25 Desember 2023. Soekarno Hatta.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.