7 Sulitnya mencari susu unta


a. Perjalanan ke Jeddah

Setelah makan opor dan ketupat khas Madura di Arab itu, protokoler umrah udah pada ngebisik ke saya. "Mas Kausar busnya udah standbay di bawah".. Astaga, saya masih mau mencicipi semua yang ada disitu rasanya. Tidak mewah, tapi kok rasanya nikmat sekali. 

Ada sedikit perpaduan bumbu2 arab yang terlihat menjadi kebuli kebulian sedikit. Ada juga kebab yang rasanya lebih ke gulai dibanding ke arabnya.. Semua serba istiwewa, disempurnakan oleh buah plum yang ramai untuk diet itu. Disana. Direstoran itu saya bisa makan buah plum dan kurma sepuasnya..

Usai ramah tamah lebaran, saya mengambil koper untuk dimasukkan ke dalam bis. Ternyata protokeler dan ajudan travel juga sudah menyiapkannya, hanya ada sedikit bisikan ke saya : Mas Kausar, itu anduk dan peralatan mandinya masih di kamar mandi".. Oke biar saya yang bereskan..

Setelah itu, teman2 segroup sudah pada nunggu di lobby untuk mengucapkan perpisahan. Karena di hari itu yang pulang hanya 5 orang dari total satu group.. Alesannya karena mepet jadwal cuti. Padahal teman2 yang pulang 2 hari setelahnya bayarnya tetap sama dengan kami yang pulang duluan. 

Namun belakangan saya tau bahwa tiket saya ini adalah tiket termahal, hampir mirip tiket kepulangan saat haji, oleh karena itu maka seharusnya yang pulang di 1 syawal lah yang membayar lebih mahal.

Walau hanya 5 orang kami tetap menggunakan bus  besar, mungkin muat untuk 30-40 orang. Mirip2 bus Adi Putro yang ada di Indonesia.

Perjalanan ke Jeddah tidak terlalu lama, tidak macet, tidak bolong2. Lancar sekali khas jalanan di gurun. Kanan kiri bnyak rumah tapi sangat tertutup rapat. Saya tidak terlalu tahu apakah ada penghuninya atau tidak rumah-rumah tersebut.

Sesampai di Jeddah kami diantarkan ke sebuah toko kecil yang lengkap. Ada souvenir, ada makanan, ada kurma. Tapi hargnya 50% lebih mahal dari Makkah, dan mungkin 75% lebih mahal dari Maddinah. 

Untungnya untuk urusan oleh2 saya sudah hampir cukup, sisa satu yang saya belum dapatkan .. "susu onta", asli dari negara asalnya..

b. beli susu Unta

Untungnya ada, susu onta ini tidak dipajang secara umum. Protokoler travel yang menanyakan khusus ke penjaga toko souvenir itu. Ini ada orang jauh mau susu onta..

Tidak lama setelah itu, dia telpon seseorang dengan bahasa arab, lalu dia tanya ke saya 70 Real is good? Maksudnya 70 Real oke gak? Tanpa pikir panjang saya okein...

Susu ini sebenernya selain banyak manfaatnya juga untuk kebugaran, ditambah lagi sehabis rangkaian kegiatan yang tidak sedikit selama 10 hari itu..

Sisanya saya juga beli gelas kenang2an. Warnanya hitam ada gambar2 ontanya..

Kota jedah ini cukup modern, gedung2nya bagus, perumahannya apartemen pencakar langit, dan sedikit rumah kumuh.

Tapi tetap khas kota kota di Arab, agak sedikit kotor kotanya. Namun karena udaranya kering, tidak tercium apapun dari kerumunan sampah2 yang lumayan berserakan itu..

c. Terminal Tenda


Urusan oleh2 beres, makanan beres, protokoler mengantar kami lanjut ke bandara Jeddah. Tidak jauh dari toko tadi.


Selanjutnya :

https://kautsarazima.blogspot.com/2019/05/8-pulang-ke-indonesia.html


Sebelumnya :

https://kautsarazima.blogspot.com/2019/05/6-5-jam-menunggu-syawal.html

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.