Pertamina
Bismillahirahmanirahim
28 Jan 2025 (Patra Kuningan) Artotel Casa
2025 ini akan jadi sangat menantang,
Pemerintah udah melakukan efisiensi gila-gilaan untuk tidak melakukan pemborosan. Pemborosan yang di bukan hanya gimik semata, tapi benar benar serius sampai ke akarnya
Teman-teman pemerintahan sampai harus mengirit perjalanan dinas, atk, listrik, dan fasilitas-fasilitas hidup yang biasa diterima.
Ditengah efisiensi itu, Prabowo juga lagi-lagi bisa membuka mafia migas yang selama ini bercokol tidak tersentuh.
Mafia ini bukan sembarang mafia, yang dikibulin adalah masyarakat 300 juta jiwa.
Entah apa modus pastinya, yang jelas operasi ini memang ngibul kelas dewa.
Saya sedikit pernah cerita modus korupsi di Garuda.
Sekelas Emir yang lumayan taat azas, korup di pengadaan mesin pesawat Garuda. Keungkap pada saat salah satu vendor mesin pesawat nyanyi siapa-siapa saja operator pesawat yang terima suap darinya untuk pemilihan mesin pesawat yang di Gunakan.
Setidak-tidaknya, korup cara Emir ini udah masuk ke dalam 2 level lapisan yang Emir rasa aman. Tapi runtuh juga.
2 Level yang saya maksud adalah,
pertama uang yang dibayar sudah pasti hubungan lesor dengan lesee. Jadi barang tentu harga actual pesawat Garuda mungkin saja tidak tau atau tidak mau tau atau pura - pura ga tau.
kedua, korupnya Emir ini adalah vendor mesin dari sebuah pesawat yang dimana pengadaan tersebut dilakukan oleh Pabrikan pesawat, tapi dipilih oleh operator.
Oleh karena itu, vendor mesin pesawat ini nyogok by pass langsung ke CEO Operator pesawat, bukan ke pabrikan, dan bukan ke pendanaan.
Ibarat anda mau pengadaan seragam polisi se Indonesia, tapi anda dapet kick back dana dari vendor kancingnya itu seragam. Ada 2 step aliran dana yang dilampaui yang sangat sulit untuk dilacak secara nalar.
Anggap saja Emir apes, ketauan, basah.
Tapi itu awal, pada saat covid, ternyata Emir juga memainkan pengadaan harga sewa pesawat di zamannya. Boeing 777 yang disewa oleh Garuda, adalah 777 yang termahal di dunia dengan 1,7 juta USD per bulan. Dirut Irvan S , berhasil nego sampai dibawah 500k USD per bulan karena dapat blessing PKPU.
Walau nego sadis ini menyehatkan laporan keuangan Garuda. Tapi Irvan bukan orang politik. Jasanya memperbaiki Garuda tidak seimbang dengan kemampuan Irvan membuat happy pejabat pemerintah.
Sehingga, masa kepemimpinannya belum sampai 1 periode sudah digantikan oleh Wamildan.
Pertamina lebih jago,
BUMN ini masih bisa dibilang monopoly di Indonesia. Pesaingnya sedikit sekali dan baru hanya di kota-kota besar.
Pertamina masi sangat dominance apalagi di daerah-daerah terpencil di Indonesia.
Menurut temuan sementara Jaksa Agung, mainnya pertamina itu adalah
1. menurunkan produksi minyak mentah dalam negeri, agar bisa impor
2. Impor minyak mentah yang di mark up
3. Impor BBM yang kemudian di oplos
dosa - dosa yang paling menyakitkan menurut saya :
1. Menjaring pakai barcode untuk BBM pertalite agar orang lari ke pertamax
2. Ternyata pertamaxnya sendiri adalah pertalite
Harusnya, apabila perkataan Ahok benar, Pertamina bisa untung segitu besar, Subsisi BBM yang diserap dari anggaran APBN sudah tidak ada lagi.
Jadi untung itu adalah kompensasi APBN yang sudah tidak diperlukan, namun tetap disubsidikan.
Oleh karena itu, seharusnya pemerintah pusat harusnya tau permainan ini.
Alih-alih kasih subsidi BBM, pemerintah mengambil jalan nipu masyarakat pakai kualitas yang lebih rendah.
Toh tidak ada yang tau langsung kalau kualitas BBM jelak. mungkin lebih membahayakan apabila BBM langka
Toh juga masyarakat anteng-anteng aja dengan BBM sekarang, tidak ada yang protes. dibanding BBM dipelosok yang harganya lebih mahal.
Sebagai pelaku skema nipu, mereka pasti sangat berhitung untuk bermain sampai sejauh ini.
Atas dasar sudah membantu negara mengatasi kelangkaan BBM dan meminimalisir Subsidi APBN, direksi juga tidak mau hanya jadi eksekutor, at least mereka juga merasakan duit gelap dari permainan ini.,
Untuk itu, kita sebagai penonton yang setia, sebaiknya menunggu apa yang terjadi selanjutnya pertempuran Pertamina dengan Kejagung kali ini.
Saya masih bingung kenapa Kejagung yang berani mengungkap ini, kenapa bukan polisi atau KPK. Tapi entahlah, mungkin Kejagung lagi perlu kasus untuk supaya anggarannya tahun 2025 tidak dipotong.
Sebagai pelaku usaha, saya bisa membayangi arsitek besar permainan skema penipuan yang jenius ini. yang mengatur semua permainan skala nasional ini tidak mungkin hanya dengan satu kepala, pasti melibatkan team besar yang jenius dan bernyali.
Kalau Gibran bisa sukses nipu hanya 9 T dengan e fisherynya. Team Pertamina bisa naik level menjadi 200 T dengan skema oplosannya.
Pertamina
Reviewed by kausar azima
on
18.19
Rating: 5